Membuka postingan didua blog punya mbak Lianny Hendrawati bikin mupeng, keknya semuanya Aku suka. Penulisan yang simple dan hal hal yang ada di sekitar Kita.Tapi yang paling Aku suka adalah postingan Jangan takut berkata tidak. Karena ini mengingatkan pada masa kecilku dulu yang penakut dan selalu takut berkata tidak pada sebuah ketidak jujuran.
Jangan Takut Berkata Tidak, , mengingatkan Saya pada pengalaman Saya waktu SD dulu, sama sama takut untuk berkata tidak pada teman yang selalu mengambil paksa PR saya untuk dicontek, atau lebih tragis lagi apabila saat ulangan Saya tak memberi contekan , maka tak ayal Saya akan dikucilkan selama berhari hari oleh teman teman Saya. Saking takutnya tak memiliki teman untuk bermain, Saya selalu mengiyakan apapun permintaan teman Saya. Meski dengan terpaksa.
Namun ketika Saya selalu mendapat nilai lebih jelek daripada teman yang Saya beri contekan, ada terbersit protes dalam pikiran dan hati Saya. Ditegur Bapak Ibu guru karena nilai jelek dan mendapatkan jeweran telinga dari mereka, membuat Saya bangkit untuk tak terus menerus menjadi korban ketidakjujuran teman teman.
Namun ketika Saya selalu mendapat nilai lebih jelek daripada teman yang Saya beri contekan, ada terbersit protes dalam pikiran dan hati Saya. Ditegur Bapak Ibu guru karena nilai jelek dan mendapatkan jeweran telinga dari mereka, membuat Saya bangkit untuk tak terus menerus menjadi korban ketidakjujuran teman teman.
Benar sekali apa yang dikatakan mbak Lianny :
"Yang pasti kita harus mencoba berani berkata tidak jika itu yang terbaik bagi diri kita, seperti halnya kita mengiyakan sesuatu yang kita yakini baik adanya…"
"Yang pasti kita harus mencoba berani berkata tidak jika itu yang terbaik bagi diri kita, seperti halnya kita mengiyakan sesuatu yang kita yakini baik adanya…"
Bagi sebagian anak kecil hal itu bukanlah perkara mudah, apalagi ketakutan akan tak punya teman bermain. Karena bermain adalah hal yang paling disukai oleh anak anak. Pasti gak enak banget gak punya teman dan bermain sendiri.
Dulu kalau Saya dikucilkan, paling banter adalah duduk mojok di halaman sekolah sambil pegang buku pelajaran, padahal suwerr buku itu gak kebaca oleh Saya , sama sekali..:D. Mengintip teman yang mengucilkan dari balik buku yang Saya pegang. Aihh..mengasihani diri sendiri memang hal yang tek menyenangkan sama sekali. Menjadikan Kita seperti seorang pengecut.
Dan pada akhirnya, Saya lebih memilih duduk diam menikmati buku yang Saya baca, tak peduli lagi bila dikucilkan. Saya tegas mengatakan TIDAK karena sudah puas nih , telinga kena jeweran Bapak Ibu guru dan Bapak Saya sendiri kalau mendapat nilai ulangan yang tak seronok.
Pembelajaran yang berharga dari mbak Lianny yaitu pengalaman masa lalu tentang takut berkata tidak adalah karena Kita takut melawan ketakutan itu sendiri. Padahal Kita pasti tahu bahwa katakutan itu akan merugikan diri Kita sendiri.
Keberanian untuk berkata tidak harus Kita tanamkan pada anak Kita, untuk tetap menjunjung tinggi nilai sebuah kejujuran.
Soal usia putri mbak Liany, Saya menebak berusia 6 tahun. Semoga saja benar..:)
“Postingan ini diikutsertakan untuk memeriahkan GA Blog www.liannyhendrawati.com.”
0 comments:
Post a Comment