Cover Kumpulan Dongeng Anak Karya Hastira Soekardi
Mendengarkan dongeng bagi sebagian anak kecil adalah sebuah ritual menjelang tidur. Tapi tidak bagiku. Dongeng adalah pintu imajinasi dan pintu menuju berjuta dunia impian. Semasa kecil Ibu Saya sering mendongeng untuk anak anaknya. Kami tak pernah melewatkan itu, Kami menguatkan mata agar bisa mendengar suara Ibu mendongeng.
Ibuku hebat dalam mendongeng, tak pernah mendongeng sambil membaca buku dongeng. Jangankan untuk membeli buku untuk memberi makan 12 anaknya saja Ibu harus mengencangkan ikat pinggang kuat kuat dan harus pinter mengatur uang Bapak. Dan karena tak dengan membaca buku dongeng itulah, dongeng Ibu jadi tidak fariatif. Selalu berputar itu itu saja. Yaitu dongeng tentang Nyi Blorong, cerita bagaimana saat kecil dulu ibu menjadi pengungsi pada jaman Jepang. Kancil mencuri mentimun, secuil kisah jaman G30S PKI dll.
Mungkin bukan hal yang lumrah saat seorang Ibu mencongeng kisah yang tidak pada dunia anak. Tapi percayalah dongeng ibuku mampu menyihir anaknya yang mayoritas laki laki untuk diam tak berkomentar saat kisah dikisahkan. Karena Ibu selalu penuh ekspresi , contoh :
1. Kancil mencuri mentimun
Ibu akan menirukan gaya kancil mengendap-endap ketika mencuri mentimun dan mengekspresikan wajah pak tani yang marah karena mentimunnya dicuri. Dan alat peraga sebagai mentimun adalah guling kecil adik kecil Kami yang bontot. Tapi sayangya dongeng ini sangat tak Kami suka. Karena masa kecil Kami masih suka "mencuri" mangga tetangga sebelah ( efek karena merasa tersindir dan takut dimasukin kurungan kayak si Kancil)..:D
Dan di akhir kisah ini Ibu selalu berpesan agar Kami tak mengambil hak orang lain, dalam kehidupan ini akan ada hukum sebab akibat.
2. Kisah Nyi Blorong
This is my favorite story. Kisah yang mengandung mistis dan membuat Kami tak mampu mengedipkan mata. Takjub bagaimana Ibu menirukan gaya Nyi Blorong sedang menggerakkan badan dan gerakan itu akan menghasilkan koin emas berjatuhan di lantai. Sambil tidur terlentang Ibu akan bergerak memiringkan tubuhnya, dan akan menjatuhkan uang koin Rp25 dan Rp 50 ke lantai. Tentu peraganya adalah uang koin jaman baheula. saat itulah Kami berebut mengambilnya sambil tertawa riang, dan Ibu kemudian berdiri meminta Kami segera tidur dan berkata. "Tuh uang buat uang saku ke sekolah ya besok ya".
Dan di akhir kisah ini, Ibu selalu berpesan, tak ada yang tak mungkin tapi bekerja keraslah kalian dalam meraih keinginan bukan dengan cara dadakan/ instan dan mengorbankan kepentingan orang lain.
Dan imaginasiku adalah bagaimana bila suatu saat Aku bertemu NYi blorong, sebaiknya lari mendekat atau menjauh. Jujur pingin banget ketemu. Sangat penasaran, Bagaimana sisik ular bisa berubah menjadi koin emas hanya dalam satu hentakan tubuh.
Untuk kisah G30S PKI, Kami tak pernah membahasnya dikemudian hari. Karena selang beberapa tahun kemudian Kami diharuskan menonton filmnya. Dan tentu film itu tak seperti kisah Ibuku. Ibu hanya mengisahkan bagaimana sungai di belakang rumah Kami sering terlihat merah darah dan mengalirlah mayat yang tak dikenal oleh penduduk sekitar.
Entahlah, kadang sejarah tak salalu sama dengan kisah nyata.
Lalu bagaimana dengan generasiku saat mengisahkan sebuah dongeng pada buah hatiku. Tentu Aku harus lebih selektif memilih cerita. Beda jaman beda pemikiran tentu beda pula cara menghadapi . Bila dulu Kami tak banyak bertanya dan memprotes dongeng Ibu. Lain dengan kedua buah hatiku, baru separuh mendongeng pasti ada saja yang ditanyakan. Ini yang membuatku berpikir ulang untuk kembali mengisahkan dongeng dari Ibuku yang kudengar dulu. Hindari..haruss !!!. Seperti Ibuku dulu, Akupun mendongeng sambil memperagakan gerak dan olah suara. Dan Aku sebagai peraga dongeng harus dengan senang hati mengulang adegan yang mereka anggap lucu dan menarik. Meski dengan mata yang sudah mengantuk berat, kesabaran harus kujaga kuat.
Memilih buku dongeng
Bagaimana tips memilih buku dongeng, berikut menurut versiku :
1. Gambar sampul .Aku usahakan mencari buku cerita anak dari budaya negri sendiri, bukan bergambar ala disneyland . Karena Aku ingin anak anakku bangga akan negrinya dari kisah yang Aku tuturkan.
2. Bukan hanya buku bergambar unyu unyu di dalamnya, Aku harus membaca terlebih dulu adakah pesan edukasi dalam cerita mampu diserap anak anakku dengan baik. Dan Aku tak menemui kesulitan untuk menjawab pertanyaan saat kisah kututup dan sesi tanya jawab di mulai. Sesi ini tergantung dari sudah mengantuk / belom mata kedua buah hatiku. Dulu sebagai ibu muda, Aku sering deg degan dengan sesi ini.
Karena yang berat adalah Aku tak pernah ingin menjawab dengan jujur semua pertanyaan mereka dan menyampaikan dengan gaya anak anak pula.
Bagaimana bila anak anak Kita sudah bosan dengan koleksi buku ceritanya dan keuangan tak mendukung untuk membelinya.
1. Be a creative
Jadilah kreatif, ambil saja dari kisah kisah sederhana di sekitar Kita, namun usahakan dengan pengambilan fabel atau tokoh binatang atau dunia binatang. Tentu tidak mudah, tapi dengan tekad dan ketulusan sebagai ibu yang baik. semua ibu pasti bisa kok.
2. Membeli koran mingguan
Koran minggu sering menampilkan halaman yang penuh khusus untuk anak anak. Kompas minggu misalnya. Disini ibu hanya tinggal memoles sana sini kisah yang tertuang bila mereka bosan dengan kisah yang itu itu juga.
3. Majalah anak
Majalah ini banyak menampilkan para penulis cerita anak. Bila putra putri Kita belum bisa membaca, tugas Kitalah yang membaca terlebih dulu, lalu merangkumnya dalam versi Kita.
4. Belajar membaca cepat, ini bermanfaat untuk membaca beberapa buku di toko buku bila Kita belum ada kocek untuk membelinya. ( ini sering Saya terapkan..:)) )
Manfaat Mendongeng Bagi Anak
Ada beberapa manfaat mendongeng bagi anak, inipun berdasarkan pengalaman semasa kecilku.
1. Mengembangkan imaginatif anak. Anak jadi lebih imaginatif. Imaginatif mampu merangsang daya kreatifitas anak.
2. Sarana untuk menanamkan etika dan nilai kehidupan
Dalam setiap dongeng pasti ada nilai atau pesan yang tersirat. Dengan mendongeng pesan ini akan lebih mudah diserap oleh anak anak.
3. Merangsang minat baca anak
Dengan membacakan dongeng melalui buku, akan merangsang minat baca anak dikemudian hari. Dengan membaca akan menambah wawasan dan membentuk pola pikir anak lebih terfokus. Karena membaca buku adalah jendela dunia. Mereka akan mampu lebih dini menentukan apa yang mereka inginkan dalam diri mereka.
4. Membentuk empati anak
Dalam dongeng pasti ada interaksi antara yang baik dan yang buruk. Disinilah anak akan belajar berempati bagaimana membela yang benar dan meluruskan serta memperbaiki kesalahan.
5. Belajar mengatasi masalah tanpa masalah
Maaf bukan mengutip iklan pegadaian, tapi dengan dongeng anak akan belajar mencari jalan keluar sebuah masalah atau konflik kecil dalam sebuah kejadian tanpa perlu membuat masalah lain
6. Menjalin kedekatan orangtua dan anak
Ini adalah point paling penting. Apalagi bagi orangtua yang sibuk bekerja seharian di luar rumah. Menyempatkan sedikit waktu menjelang tidur dengan mendongeng mampu mendekatkan emosi Kita bersama mereka. Anak akan tetap merasa diperhatikan dan disayangi meski seharian tidak bertemu dengan kedua orangtuanya.
Jadi tetaplah mendongeng sebelum Kita kehilangan waktu untuk menatap wajah buah hati Kita menjelang tidur. Melihat manfat dari mendongeng, mampu memberi harapan baru bahwa akan terlahir generasi lebih baik di negri ini.
3 comments:
Makasih infonya Mak, bermanfaat sekali :)
Oiya, saya juga suka cerita Kancil Nyolong Timun, pas adegan kancil kena pulut (getah) nempel di pohon timunnya hehe
Terima kasih sueqh berkunjung dan semoga bermanfaat..:)
kancil mencuri ketimun itu kayaknya sampe ada lagunya juga :)
Post a Comment