Saturday, January 7, 2017

Gosip...Gosip...Gosip



Pernah ngegosip, gak?. Kalau jawabannya gak pernah pasti itu kalian semua sedang dalam kondisi amnesia sesaat...wkwkwk. Pasti pernahlah ngegosip dikit dikit, atau gak sengaja karena lidah lagi keseleo dan syaiton lagi ngeronda di hatimu.
Gosip itu digosok makin siip. Makin kita ngomongin orang dan syetan yang lagi gak ada kerjaan ikut nimbrung dijamin ngegosip bakal makin hots. Apalagi ada camilannya. Lupain dah soal cucian dan setrikaan yang menggunung. Nih kayaknya pengalaman pribadi yang nulis yak...:D. Itu mah dulu, sekarang jarang banget ngegosip, karena sudah terwakilkan dengan acara inpotemen di tv...:P. 

Eh..itu dulu. Sekarang udah jauh berkurang (Lagi). Soalnya ada info di inet kalau ternyata ngegosip itu memiliki efek negatif bagi kesehatan. Diantaranya adalah bisa menyebabkan depresi. Karena kadang tanpa kita sadari orang yang kita gosipin mendengar isi gosip kita jadi kepikiran lalu merasa terisolasi dari pergaulan , inilah yang menyebabkan depresi. Ngegosip juga bikin kita tidak produktif. karena ngegosip bikin kita lupa waktu. Tak fokus lagi mengerjakan pekerjaan kantor dan rumah. Semua jadi terbengkalai. Kerjaan gak kelar kelar.
Itu dari efek negatifnya, lalu dari sisi agama, bagaimana?. Telah dijelaskan dalam surat (Qs Al Hujurat :12)


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ 
بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”.

Dalam ayat tersebut, allah memisalkan ghibah dengan memakan bangkai saudaranya sendiri. Duh, rasanya kok kejam banget dan gak berperikemanusiaan ya. Jadi bisa dikatakan bahwa GOSIP termasuk dalam dosa besar. Dan parahnya, rasanya hampir tiap hari kita melihat tontonan gosip di televisi. Meskipun bukan kita yang menyebarkan , akan tetapi kita memperhatikan dan menikmati tontonan itu. Jadi, secara tidak langsung kita juga bagian dari ghibah tersebut. 

Gosip adalah berita yang belum tentu ada kebenarannya. Bisa menimbulkan prasangka dan prahara. Kita tahu bahwa prasangka manusia lebih banyak menjurus pada prasangka buruk daripada baiknya. Berprasangka buruk saja sudah menimbulkan rasa tak nyaman di hati kita, apalagi bagi orang yang bersangkutan. Bisa menimbulkkan kemarahan dan kebencian, bukan?. 
Gosip, entah itu benar atau tidak, tetap bisa menimbulkan prahara. Bukan hanya kebencian yang tersimpan di dada, tapi juga kemarahan yang berbuntut kekerasan dan prahara. Bayangkan kalau gosip  itu menimpa rumah tangga kita. Tanpa kita cari tahu kebenarannya, juga tanpa kita cari tahu akar permasalahannya. Hanya berprasangka , lalu timbulah pertengkaran yang luar biasa. Siapa yang bertepuk tangan?, tentu orang ke tiga yang tak suka melihat kita bahagia. 

Mari kita simak hadist di bawah ini 
“Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.” (HR. Muslim ( 2577 ) 
So, ghibah atau gosip itu, mau benar atau tidak efeknya sama. Sama sama gak enak.  Tak sepatutnya kita membicarakan orang di belakangnya. Mendingan kita menegurnya apabila ada tindakan orang lain yang tak mengenakkan bagi kita, menegurnya ketika teman kita melakukan kesalahan. Membicarakan dengan baik baik bila ada perselisihan tanpa peduli dengan omongan pihak ketiga untuk menghindari prasangka yang berakibat terjadinya prahara.




1 comments:

Ernawati Lilys said...

wah benar mba, menghindari gosip itu kadang sulit. pengen lari, tapi setiap sudut ada aja yg ibu2 buat digosipin, apalagi nunggu anak sekolah.