Dear sahabatku...
Akhirnya kumenemukanmu,diantara ribuan nama di akun jejaring
sosialku. Kau tau rasanya saat menerima inboxmu yang isinya bikin aku sebel
setengah mampus?.."maaf ini Enny siapa yaa?".
Aku sebenernya iseng
iseng mencarimu,karena memang sudah hampir lupa wajahmu dan hanya tau nama
depanmu tanpa tau nama panjangmu.. Yang Aku ingat hanya kacamata minus,rambut
tipis sebahumu,tinggi tubuhmu,perhatianmu dan slengekanmu yang mirip denganku.
Entah mengapa dalam palung hatiku selalu saja ingin mencarimu...
Dear sahabatku...
Kembali mengingat isi inboxmu sehari lalu yang akhirnya kubalas
dengan kalimat satu paragraf,sebagai bentuk muatan antara kesel dengan
pertanyaanmu dan harap harap cemas dengan apa yang aku cari...
"Maaf
sebelumnya sudah membuat mbak bertanya tanya siapa Saya :
Perkenalkan
nama Saya Enny dari Surabaya. Saya sedang mencari sahabat Saya yang bernama S,
dia berasal dari Lumajang dan pernah bekerja di PT
"N" sebagai MD bertugas di Jember dan sekitarnya . Saat itu Sayapun
ditugaskan di Jember sebagai BA produk kosmetik. Membaca profil Anda,membuat
Saya berharap Andalah sahabat yang Saya cari,kalaupun bukan,mohon maaf yang
sebesar besarnya dan abaikan permohonan pertemanan Saya. Terima Kasih.
Tak
banyak harap dengan balasanmu,hingga akhirnya mataku terpaku pada kotak pesan ;
"Eniiiiiiiiii... Aku
kangennn koweeee!!! Nomer hape mu piroooo????"...
ingin aku bersorak,namun
kutahan karena takut kecewa. Saat kucoba mengetestmu apa benar ini kamu yang kucari
"emmmm..isok mesoh gak ". tanyaku iseng. karena profil dia tinggal di ibukota Aku ragu dia sahabat yang kucari.
"yessssssssss hahahaha... Aku pangling
karo koweeeee, sumpeee dahhh.. Eh sms ke nomermu yesss,, soale aku ndek dalan
arep balik,, males buka web browser fb :)))) iki nomerku 0838xxxx, njaluk pinmu
yo"......................
Entah apa yang membuatku tak berpikir dua kali
untuk segera menelponmu. Hingga tak kupedulikan bos yang ada dibelakangku. Saat
aku mendengar suaramu yang khas dan mesohmu yang masih begitu fasihnya. Aku
tertawa dan membalas juga dengan mesoh ala soroboyoku. Ya ampuun kamu tau
gak,Aku sampai lupa dengan jilbabku...
Dear sahabatku....
Malam ini
kita berkomunikasi dengan sangat lama. Membicarakan masa lalu di lima belas
tahun kita tak bertemu. Lucu dan merana sebagai anak kost. Merantau mencari
sesuap nasi dan bekal masa depan. Kita hanya memiliki waktu yang singkat untuk
menjadi dekat. Hanya kurang dari enam bulan kita tinggal disatu kota,meski
berbeda tempat kost,Kita bisa saling bertandang dan saling menginap,bila teman
kost kita sedang pulang kampung.
Dear sahabatku....
Masih ingat Kita saat tak
memiliki uang di akhir bulan. Sungguh mencitrakan nasib anak kost yaa..hehe.
Menu kita itu itu saja. Karena memang tak mampu membeli makan di warung. Resep
andalan Kita hanyalah martabak mie . Dua butir telur dengan satu mie instan
rasa soto cukup untuk mengenyangkan perut kita bertiga.Aku,kamu dan lila teman satu kamarmu. Nasi?? seringkali minta
sama ibu kost. Suka malu malu kalau ditawari,padahal sebenernya ngarep banget dengan tawaran itu.
Dan hari membahagiakan buat kita adalah,saat ada salah satu dari
bos yang datang mengontrol karyawannya yang ada di luar kota,termasuk bos Kita.
Ada harapan besar bahwa hari itu kita bisa meningkatkan nilai gizi makanan
kita. Tidak melulu mie instan dan air putih. Sesekali minum juz buah dan
makanan tinggi protein. Gayung kerap kali bersambut. Bergantian bos kita
mentraktir kita makan,duhh rasanya nikmat tiada tara yaaa ,Kita makan bersama
dengan para bos. Serasa begitu tak ada jarak antara pimpinan dan karyawannya.
Esensinya sih bukan itu buat Kita,tapi nyang penting makan enak dan gratissssnya itu lhooo.
Dear sahabatku...
Dulu beberapa teman mengingatkanku agar tak berteman denganmu. Tingkah lakumu yang tomboy. Cuek dan slengekan mungkin sedikit berbeda denganku yang kata teman lain pendiam dan gak banyak tingkah. Mungkin juga mereka hanya khawatir aku terpengaruh olehmu. Namun aku tak pernah pedulikan itu. Di mataku kau adalah teman yang baik,perhatian dan menyenangkan. Berita miring tentangmupun mampir di telingaku,kata teman
"hati hati en,dia itu lesbian,kamu itu sering sekamar mosok gak liat gelagatnya,si lila itu pacarnya"..mosok siihh..pikir gue saat itu.
Meskipun kaget, aku tak pernah mengkorfimasikan kabar itu padamu. Karena kulihat teman laki lakimupun banyak dan terlihat begitu akrab. Hmmm mungkin..lagi lagi mungkin,saat itu aku terlalu naif. Kita sering tidur dalam satu kamar yang sempit namun selalu bersih dan satu ranjang yang sempit pula . Tak pernah aku lihat sikapmu yang menyimpang ke arah itu. Kecuali sikap lembutmu pada lila gak pernah kamu terapkan padaku. Tapi aku juga gak pernah ngarep itu,karena kita berdua sama ,suka saling bicara kasar satu sama lain tapi itulah bentuk keakraban kita.
Dear sahabatku...
Saat kutanya berapa buah hatimu saat ini?,jawabmu satu. Ya seperti yang ada di profil akunmu. Gadis berusia enam tahun,putih imut lucu dan menggemaskan gaya posenya. Namun yang bikin aku kaget hingga handphoneku trasa mau terlempar saat kau bilang "Itu anak istriku en,aku ra doyan wong lanang"
Astaghfirullahaladzim....Kukumpulkan kekuatanku mendengar cerita selanjutnya darimu. Tak aku pedulikan saat kamu menceritakan siapa istrimu dan bagaimana sejarahnya hingga kalian berdua serumah. Karena sepertinya aku sudah bisa menebak jalinan kisah kalian. Pasti tak lepas dari pertentangan sana sini. Namun tekad dan perjuanganmu yang besar akhirnya dapat merebut hati keluarga istrimu dan bisa menerimamu dengan lapang dada. Aku yakin ...sangat yakin itu buka hal yang mudah bagi keluargamu dan keluarganya.
Dear sahabatku....
Bukan kisahmu mendapatkan pasangan sesama jenismu yang membuat aku merinding. Namun jawabanmu saat aku tanya sejak kapan kamu "sakit itu". Kau malah tertawa terbahak. Kamu bilang
"Aku tidak sakit en,hanya orientasi sexku yang berbeda denganmu"
"Sejak kapan?"
Kamu kembali tertawa
"Kamu gak pernah tau atau pura pura tidak tau,ya sejak lama. Kenal kamupun aku sudah lesbong en. Lila dulu pacarku juga,hemmm tapi karena akhirnya kutau dia pacaran sama masku,ya aku pisah dan pindah satu kost sama Inne. Dia itu baik banget en. Perhatian dan bisa merawatku,pokoknya istri yang baiklaah.."
"Merawat gimana maksudmu.."
"Wallah ...kamu kan punya suami en,ya piye coba kamu merawat suamimu. Aku dulu juga sempet jatuh cinta sama kamu. Tapi melihat kekhusyukanmu dalam beribadah. Aku makin sayang sama Kamu,tak mau membelokkanmu dalam orientasiku"...
Tanganku berkeringat mendengar tuturmu sahabatku. Aku makin ngeri mengingat masa laluku. Dulu kadang kita mandi bersama saat semua kamar mandi di tempat kost kita ngantri dipagi hari. Maklum semua penghuni kost kostan adalah cewek . Aku dan kamu sama,mandi tak memerlukan waktu lama. Dan saat itu...ya ampuun. kok aku bego banget ya. Makin bergidik ..
Dear sahabatku
Marahkah aku padamu??
Bencikah aku padamu ??...tidak!!!sama sekali tidak. Toh saat itu tak kulihat sikap kekurangajaranmu padaku. Semua tampak normal normal saja. Kisahmu tak mengurangi kenangan indah persahabatan Kita mengarungi hari hari bersama. Saling berbagi tawa dan saling bersandar saat kecewa. Apakah akan terhapus begitu saja saat tau kau berbeda dariku. Siapalah Aku,bila memandang rendah dirimu. Sebagai manusia Akupun tak lebih baik darimu. menghakimimu sebagai manusia dengan banyak dosa,apalah kapasitasku?,dimata Tuhan..mungkin justru kamu lebih baik dari manusia yang lain. Pengorbananmu begitu besar untuk kedua orangtua dan semua saudaramu yang ada di desa. Tak kamu pedulikan tubuh lelah dan kemiskinanmu di ibukota,semua kamu persembahkan untuk keluargamu. Tak kamu pedulikan caci mereka atas bedamu. Buatmu ,membuat mereka senang adalah puasmu.
Dear sahabatku...
Aku akan tetap menobatkan dirimu sebagai sahabat baikku yang hadir dalam kehidupanku. Disecarik masa laluku dan halaman yang akan datang. Hanya doa yang bisa Aku panjatkan untukmu. Semoga kelak Kamu bisa meluruskan kembali orientasimu. Bagiku tak ada yang tak mungkin. Bila tanyaku apakah kamu bahagia menjalani kehidupanmu saat ini adalah : "ya,aku telah menemukan bahagiaku". Bahagiakupun untukmu. Raihlah hari esokmu,sayangilah putrimu yang telah memberi kebahagiaan bagimu. Kamu tetap mengingatku di saat yang lain melupakanku,itu sudah cukup membuktikan............
"we are bespren foreperrrr,karena persahabatan ibarat sekotak crayon penuh warna,dan aku tak perlu melihatmu berbeda warna dalam segala hal denganku untuk tetap menjadi sahabatku..."
0 comments:
Post a Comment