Mengingat bahwa PLN bukan lagi penanggung jawab tunggal dalam penyediaan tenaga listrik (sesuai UU No 20 tahun 2002),maka masyarakat Indonesia diharapkan untuk lebih kreatif dan ikut serta dalam berinovasi dalam pengembangan pembangkit tenaga listrik.Guna mendukung penyediaan dan pemakaian energi agar terwujud pembangunan yang berkelanjutan.Salah satu yang gencar saat ini adalah pemanfaatan energi terbarukan yang memanfaatkan matahari sebagai pembangkit listrik atau pembangkit listrik tenaga surya.
PLTS untuk perkotaan ? kenapa tidak ?
Sebagai negara tropis,Indonesia memiliki potensi energi surya yang luar biasa (sekitar 4,5kWh/m2 perhari)dan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan teknologi fotovoltaik.Pengembangan ini sudah dimulai sejak tahun 1970,namun saat itu hanya terkonsenrasi pada daerah pedesaan dan daerah terpencil yang belum tersentuh PLN dan daerah tersebut tidak mempunyai sumber daya alam sebagai pendukung berdirinya sebuah pembangkit listrik kecuali energi surya.Umumnya listrik yang dihasilkan digunakan untuk penerangan dan atau pompa air.
Meskupun peluang pemanfaatan energi surya di daerah pedesaan cukup besar,namun PLTS yang terpasang diperkirakan baru mencapai 5 MW lebih.Hal ini dikarenakan investasinya relatif cukup mahal.
Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk menghapus subsidi harga BBM(Bahan Bakar Minyak)dan listrik secara bertahap,ini berdampak pada harga listrik dari PLTS akan kompetitif.Peluang untuk pemanfaatan energi surya akan semakin luas,termasuk di perkotaan.Kendala yang berhubungan dengan spare parts sudah dapat diatasi,karena saat ini semakin banyak penyedia modul surya dan penyedia jasa PLTS skala kecil maupun besar (misalnya http://warungenergi.com/)website ini berspesifikasi menyediakan segala produk yang berhubungan dengan energi terbarukan ,tidak hanya PLTS skala kecil (rumah tangga) tapi dalam juga skala besar.
Mengingat sebagian besar masyarakat masih belum mengenal PLTS,maka diperlukan sosialisasi yang berkesinambungan untuk meningkatkan pemanfaatannya.
Gambar di atas adalah salah satu produk dari warung energi ,yaitu fosera PSHS 4800,yang merupakan solar home system untuk skala kecil/rumah tangga.Produk tersebut sangat cocok untuk daerah yang belum teraliri listrik nasional.Tetapi diperkotaan yang sering byar pet juga sagat mendukung untuk digunakan.Atau sebagai langkah penghematan energi.Malam hari Kita gunakan listrik dengan menggunakan fosera PSHS 4800,agar biaya listrik Kita tidak melambung,apalagi TDL alias tarif dasar listrik akan mengalami kenaikan di tahun ini.
Komponen PLTS/Pembangkit Listrik Tenaga Surya :
PLTS dengan teknologi sistim fotovoltaik pada dasarnya terdiri dari 3 komponen :
1. Modul fotovoltaik :
Modul ini merupakan komponen utama PLTS yang merupakan unit rakita beberapa sel surya.Modul fotovoltaik berfungsi mengubah secara langsung energi surya menjadi energi listrik.Besarnya daya yang dihasilkan sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari dan jumlah modul
2. Alat pengatur
Alat ini berfungsi untuk mengatur dan mengamankan sistem kerja PLTS terutama untuk melindungi baterai dari pengisisan dan pemakaian yang berlebihan.Alat pengatur akan menghentikan pengisisan baterai bila sudah penuh dan memutuskan hubungan ke beban bila kapasitas baterai dalam keadaan minimum .
Baterai berfungsi untuk menyimpan listrik yang dihasilkan dari modul fotovoltaik agar dapat digunakan pada malam hari atau pada saat intensitas matahari rendah.
Listrik yang dihasilkan dari sistem iniadalah arus searah (DC)selanjutnya arus searah tersebut dapat diubah menjadi arus bolak-balik (AC) dengan menggunakan alat yang disebut inverter .
Inverter adalah : suatu alat untuk merubah arus aki menjadi arus PLN yang berguna sebagai listrik cadangan dan tetap membutuhkan listrik PLN disaat mengecas aki.
Pemanfaatan PLTS di Perkotaan
Di negara-negara maju seperti Jerman,Inggris,Amerika Serikat ,Jepang dll,PLTS sudah banyak digunakan di perkotaan untuk memenuhi kenutuhan listrik sendiri maupun untuk dijual kelebihannya ke grid.
Pada umumnya,modul fotovoltaik dipasang secara artistik dengan desain tertentu.Adakalanya,modul tersebut sekaligus berfungsi sebagai atap atau dinding rumah.
Pemanfaataaatan PLTS si daerah perkotaan di Indonesia masih sangat minim,padahal intensitas sinar matahari di Indonesia sangat tinggi.Beberapa rumah tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta,Surabaya dan Jogyakarta telah memanfaatkan PLTS dengan kapasitas yang cukup besar.
Banyak modul PLTS yang dipasang direncanakan sesuai dengan keperluan dan kemampuan keuangan konsumen.
Sebagai contoh :
Dengan kapasitas 1 kWp listrik yang dihasilkan telah dapat dimanfaatkan untuk penerangan,kulkas,komputer dan lampu taman.Sedangkan listrik dari PLN tetap manfaatkan untuk AC serta peralatan besar lainnya.Dengan demikian ketergantungan pada listrik PLN dapat dikurangi.
Tujuan dan Sasaran program
- Membantu konsumen mengatasi kesulitan untuk mendaopatkan listrik dan mengurangi ketergantungan pada penyedia listrik pubik/PLN,terutama pada saat beban puncak atau pada saat terjadi gangguan.
- Memperkenalkan pemanfaatan energi alternatif yang terbarukan,bersih dan ramah lingkungan.
- Rumah tangga kelas menengah ke atas
- Real estate
- Gedung-gedung perkantoran dan komersial.
- Hotel,bangunan di area resort
- Industri dll
Semoga artikel ini bermafaat bagi para pembaca blogger dan mari Kita manfaatkan energi terbarukan secara optimal.
0 comments:
Post a Comment