Tuesday, October 1, 2013

Tuhan dan Aku


Sudah setua ini masih suka mengkhayal? knapa enggak. Kegiatan mengkhayal adalah hal yang mengasyikkan dan murah. Khayalan tak perlu Kita beli, tak perlu aturan dan sesuatu yang free bangetttt. Karena yang tau apa yang Kita khayalkan ya Kita sendiri, sebaik dan sejorok apa khayalan itu. Bahkan khayalan tingkat tinggi bisa membuat manusia melakukan hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Khayalan adalah doping bagi sang pembuat terobosan dan pencetus ide kreatif.

Khayalanku adalah selalu ingin berada di samping Tuhan, terutama pada peristiwa tertentu. Misalnya saja saat Tuhan akan menciptakan sesuatu di muka bumi ini. Aku bisa menjadi asistenNya bersama para malaikatNya. Aku jadi tahu bagaimana cara Tuhan menciptakan alam semesta ini, menciptakan gunung, lautan beserta isinya, binatang, tumbuhan dan lain lain. Karena pada saat tertentu aku bak anak kecil yang selalu bertanya tanya bagaimana Tuhan menciptakan langit, hingga berwarna seputih kapas. Bagimana Tuhan menciptakan amuba bisa bernyawa. Dan Tuhan akan memberikan sayap untukku, untuk mengikutiNya kemanapun Dia pergi. Duduk di singgasana Arsy memandang tingkah polah hambanNya di muka bumi. Aku akan meminta Tuhan menggunakan kuasaNya untuk menghentikan perang di Palestina, Aku ingin Tuhan memberikan damai untuk manusia di sana.
Aku ingin bumiku damai, tanpa peperangan.

Aku ingin terlibat pada semua aktifitas Tuhan mengatur jadwal dalam pengaturan siang dan malam. Dalam khayalanku, Tuhan akan menunjukkan buku agenda yang Maha besar dan dibacakanNya untuku, bak seorang Ayah memberikan dongeng pada sang buah hati menjelang tidurnya. Kalau sudah begini, Aku menjadi damai dalam tidurku.

Andai Tuhan menciptrakan semua malaikat berjenis kelamin laki laki, maka laki laki yang paling Aku cintai adalah malaikat Izrail. Aku akan meminta Tuhan menjadikan dia pasangan hidupku. Mengikutinya kemanapun saat dia mencabut nyawa. Betapa hebat kerja Izrail mencabut ribuan nyawa dalam sekali hentakan tsunami Aceh, kalau Aku menjadi pasangan dia, Aku akan merayunya untuk tak melakukan itu semua. Kematian adalah jalan menuju kedamaian, jadi kuberharap cara Izrailpun begitu indah untuk mencabutnya. Bukankah Rasulullah juga meminta itu sebelum malaikat Izrail mengambil nyawa beliau?, agar umatnya tak merasakan pedihnya sakaratul maut.



Itulah khayalanku, yang tak mampu kuhentikan sampai saat ini. Gila? biarin namanya juga ngayal. ..:)


      

6 comments:

Jaswan said...

Kita sama - sama mengjayal ya mbk?.

Sukses untuk ngontesnya ya Mbk.

Salam persahabatan dari Jember.

Niken Kusumowardhani said...

Sampai bengong sama khayalannya mbak Enny... Bedaaaa...

Niken Kusumowardhani said...

Sampai bengong sama khayalannya mbak Enny... Bedaaaa...

Unknown said...

Salam persahabatan juga buat mas Imam Sujaswanto...:)

Unknown said...

Mbak Niken, beda bin aneh yaa..:D

Unknown said...

sukses buat GA nya yah