Thursday, January 14, 2016

Pulang

Qs : Al Baqarah ayat 156



“Kapan kamu pulang”
Begitu Tanya yang kerap aku dengar , ketika kaki ini akan berangkat ke luar kota untuk bekerja. Tanya yang terdengar seolah kerinduan datang sebelum keberangkatan. Dan suara wanita yang merindukan anaknya bahkan sebelum keberangkatan itu adalah ibuku. Dan, sekarang akupun tlah menjelma menjadi seorang ibu. Ketika kedua buah hatiku berangkat sekolah, selain berpesan agar mereka berhati hati adalah bertanya “jam berapa kalian pulang?”.

Kata pulang seolah menegaskan, bahwa benih kerinduan tersemat di dalamnya. Dan waktu memupuknya menjadi kerinduan teramat sangat. Kemanapun kaki manusia melangkah dan sejauh apapun jarak yang ditempuhnya, PULANG akan selalu dinantikan. Pulang akan selalu diharapkan, cepat atau lambat. Seorang suami yang berangkat bekerja, akan diharapkan kepulangnnya selamat sampai di rumah kembali, seorang anak yang berangkat beraktifitas akan selalu dicemaskan, akankah pulang dengan selamat dan baik baik saja selama dalam perjalanan. Sudah cukup bekalkah mereka?.
 Bekal Pulang

Bukan Cuma berangkat yang terpikirkan oleh kita soal seberapa cukupkah bekal kita, akan tetapi pulangpun harus kita perhitungkan dan persiapkan perbekalannya.
Lihat saja ketika hari raya idul fitri, ribuan umat muslim dari berbagai belahan bumi ini, berbondong bondong untuk pulang ke kampung halaman. Bertemu dengan keluarga dan orang orang terkasih. Entah selama setahun atau bertahun tahun lamanya mereka mempersiapkan bekal untuk pulang. Bukan hanya soal uang yang mereka sisihkan selama dirantau, akan tetapi juga persiapan kesehatan dan mental selama dalam perjalanan. Semuanya demi sebuah kata “PULANG”. Perjalanan yang berat lewat darat, laut dan udara yang berdesakan. Barang bawaan sebagai buah tangan sampai bertumpuk tumpuk mereka panggul dengan senang hati dan itu rela mereka lakukan demi pulang bertemu denga keluarga tercinta.

Berat, namun bayangan akan kerinduan bertemu dengan orang orang tercinta, tak melunturkan semangat untuk selalu pulang.
Pulang Yang Paling Membahagiakan
Lalu, kemanakah pulang yang paling membahagiakan melebihi peristiwa pulang mudik di hari raya idul fitri?. Merujuk pada:
surah Al Baqarah 156,
Innalillahi wa’innailaihi roji’un.
Yang artinya, “Sesungguhnya, kami adalah milik Allah, dan kepadaNyalah Kami akan kembali”.

Betapa tidak membahagiakan, karena kita akan pulang untuk bertemu dengan yang Maha segalanya. Tuhan yang menjadi tempat paling mengerti tanpa mengeluh bahkan mencela apapun doa yang kita panjatkan. Seberapa besar dosa kita, Dia berkenan tuk ampuni. Seberapa besar sandaran yang kita butuhkan, Dia selalu ada untuk kita. Tuhan tempat kita pulang yang hakiki. Duh, membayangkan itu damai ini sudah menjalari tiap sendi tubuh. Aliran darah terasa hangat hingga menyentuh lubuk sanubari. Namun, alam bawah sadar berbicara. Sudah berapakah tabungan untuk pulang, seberapa berat ransel pahala yang kita kumpulkan sepanjang kita hidup.

Tak usah berkecil hati, pulang akan selalu menjadi hal yang menyenangkan. Karena karena rahmat Allah, bertebaran di muka bumi ini. Maka, raihlah. Jumputi satu demi satu. Sekecil apapun pahala kebaikan yang mampu kita lakukan. Allah akan menctat dan membalasnya dengan berlipat pahala. Meskipun itu hanya menyingkirkan sebuah paku di pinggir jalan. Apalagi, apabila kita bisa lakukan kebaikan besar selam hidup di dunia ini. Tentu berkalikali lipat pahala yang akan kita bawa sebagai bekal pulang di keabadian. Beribadah padaNya , cukupkan kekhusyukan hanya untukNya, bahwa kita manusia tak punya daya upaya apapun tanpaNya. Bersujud memohon ampun dan bersyukur akan semua nikmat yang Dia berikan.

And I wanna Go Home to Allah. I miss Him



0 comments: