Saturday, June 18, 2016

Kisah Kehebatan Cinta Rasulullah, Nabi Muhammad SAW Kepada Umatnya

https://goo.gl/wghScS




Almarhumah ibuku, adalah seorang ibu yang memiliki kebiasaan mengantarkan anak anaknya sebelum tidur dengan sebuah dongeng. Tak hanya sekedar kisah kancil mencuri metimun dongeng khas anak kecil di jamanku dulu. Namun Kisah yang cenderung anti mainstreampun didongengkan. Misalnya saja, kisah nyi Roro kidul yang melegenda itu. Kebiasaan ibu, menurun padaku. Tentu saja beda generasi beda pula kisah kisah yang didongengkan. Anak sekarang makin kritis, disela mendongeng pasti ada saja celah untuk menyela kisah. Menjawabnya memerlukan energi yang cukup. Tak boleh hanya sekedar agar mereka diam tak bersuara untuk menjawabnya.

Suatu malam, 3 bulan sebelum ibu berpulang kembali pada Allah swt, sewaktu aku berkunjung ke rumahnya bersama ke dua anakku, beliau memanggilku. Menuju ke kamarnya dibuntuti kedua anakku.
"Ibu memanggilku?" tanyaku sambil mendekatinya di pembaringan. Tubuhnya makin kurus dan tulang punggungnya makin bengkok akibat osteoporosis yang makin menggerogoti tiap jengkal tulangnya. Kedua anak anakku tanpa dikomando, sudah naik ke ranjang ibu. Berebut memainkan radioa transistor kesayangan ibu.

"Iya Nak, tolong kamu pijiti kaki dan punggung ibu ya.   Ora lapo lapo awak kok yo pegel kabeh rasane"Keluh ibu.
"Boleh, tapi ada bayarannya" Godaku
"Bayarane nanti saja, kalau uang pensiun Alm. bapakmu sudah keluar" Jawab ibu.
Aku tertawa, "Bayarannya ibu ndongeng aja buat aku sama 2 cucu ibu tuh" kataku sambil melirik ke ke dua anakku yang lagi berebut radio ibu.
"Kamu ini kayak cah cilik aja, sek minta didongengi. Ya wes sini pijitin kaki ibu. Tak ndongengin cucuku sekalian". Dan ke dua anakku langsung bersorak , duduk manis mendekati mbah putrinya.


Lalu mengalirlah kisah detik detik ketika rasulullah akan wafat. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. 
” Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. 
Jawaban itu tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. 
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
 “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril. 
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
”Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
 “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
 “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. 
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. 
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

"Ibu merindukan rasulullah..." Kata ibu dengan suara parau menahan isak tangis."Semoga, bila ajal menjemput ibu, malaikat mengambilnya dengan kelembutan,  chusnul khotimah..aamiin" lanjut ibu
"Allahumma shollii 'alaa Sayyidina Muhammad..."sahutku.."aamiin..." kupeluk tubuh ringkih ibu.
Entah kerinduan akan Rasulullah ataukah takut ibu kan pergi malam itu.
Kedua anakku hanya menatap kami , putri sulungku yang ketika itu berusia sepuluh tahun ikut memeluk mbah putrinya. Akutahu dia sangat sayang pada ibu. Sejenak kami larut akan sebuah kerinduan pada Rasul Allah yang begitu mencintai umatnya. Ibu memintaku untuk membanunya duduk. Kusandarkan punggungnya pada sebuah bantal, yang bengko akibat osteoprosis yang menggerogoti tulang yang menyanggah tubuhnya.

"Kamu masih ingat, dzikir yang hendaknya kamu lafadzkan di setiap langkahmu, di setiap pagi dan menjelang sore?" Tanya ibuku
"Bersholawat bu,.."Jawabku
"Iya, bersholawatlah, karena dengan bersholawat, kelak syafaat Rasulullah akan datang menolongmu, ketika manusia usai dengan hisab hasil catatan segala amal dan perbuatannya dibagikan. Surga atau neraka kita akan menghuninya. Rasulullah, sangat sedih dan cemas. Menurut cerita yang dikisahkan oleh kyai tempat ibu mondok di pesantren dulu, ketika semua malaikat dibangunkan oleh oleh Allah, untuk membangunkan umat manusia dari tidur panjangnya. Hari penghisaban akan segera tiba. Terilhat bagaimana Rasululullah mencemaskan umatnya. Itu bukti kehebatan cinta Rasull kepada kita, umatnya akhir jaman. Cinta itu membuatnya tak memikirkan nasib anak, istri dan sahabat sahabatnya. rasul tahu, beratnya menjadi umatnya di akhir jaman. Dia memohon kepada Allah Tuhan tercintanya, agar pintu surga terbuka bagi umatNya. Beliau menangis, wajahnya teramat sedih. Bagaimana Allah mampu menolak Rasulullah, dialah kekasih Allah. Nabi yang rela menahan lapar karena lebih memilih memberikan makanannya kepada fakir miskin, nabi yang rela berjihad demi berdiri tegaknya agama Allah, meninggalkan anak dan istrinya. Meninggalkan kemilau dunia demi allah kekasihnya" panjang ibu berkisah

"Lalu, bagaimana kita bisa membalas kebaikan cinta rasul kepada kita mbah?"..tiba tiba putriku bersuara, tubuhnya merangsek di samping ibu, sedang adiknya telah lelap di ujung tempat tidur ibu.
"Contohlah perilaku dan sikap beliau, lakukan apa yang diajarkannya. Beliau manusia yang jujur, mencintai dan menghormati ayah ibunya, tunduk dan patuh pada Tuhannya, Allah swt. Sholat dan membaca al quran tak pernah sekalipun beliau tinggalkan. Bersedekah pada yatim piatu dan fakir miskin." jawab ibu sambil mengusap kepala putriku.

Masya allah, begitu besar kehebatan kisah cinta Rasulullah kepada umatnya. Siapalah kita yang sering melakukan hal hal yang tak terpuji. Seringkali mudah tersinggung, seringkali mengatakan cinta rasul, tapi akhlak kita jauh dari contoh akhlak beliau. Bahkan yang maha sakit yaitu ketika malaikat maut mencabut nafas yang sedemikian sakitnya, rasul memohon agar malaikat tak memberikat rasa sakit itu pada umatnya. Cukuplah beliau yang merasakannya. Beliaupun memohon dengan sangat kepada kekasihnya, Allah swt agar membukakan pintu surga bagi umat akhir jaman, umatnya.

Maka yang terbaik untuk kita lakukan sebagia umat yang mencintai nabinya adalah, bersyafaat, mengucapkan shalawat untuk beliau, dan mencontoh akhlak terpuji Rasul kesayangan allah ini.b Mari perbanyak bersholawat, agar syafaat beliau mendatangi kita kelak di hari penghisaban.

Allahumma sholli a'laa muhammad wa a'alaa alii sayyidina muhammad



“Buku Kisah Hebat Nabi Muhammad bisa dibeli di MatahariMall.com”


Location: Suko, Kecamatan Sidoarjo, Indonesia

2 comments:

topik said...

Membaca kisah yg diceritakan ibu ini sungguh mendetail seperti sebuah novel yg sangat indah, semoga menang ya aminn

Unknown said...

aamiin, terima kasih sudah berkunjung...:)