Lalu mata melirik pada foto sosok lelaki di sebelah yang tengah memakai jas. Tubuhnya terlihat lebih kurus. Cukup tampan dengan alis tebalnya. Wajah khas lelaki Banjar, putih bersih.
Wajah itu membuat hati tiba tiba berkecamuk. Mengingat badai yang tiba tiba nengempaskan perahu kecil. Dan karam diterjang ombak lautan. Berjuta kalimat pengandaian bemunculan di kepala. Bergulir tetesan kristal di wajah tua nan keriput. Menderu kalimat istighfar di ujung bibir yang penuh sampai di singgasana ArsyNya.
Jemari itu bergetar, folder itu harus segera ditutup. Berdiri tegak, menrik nafas positif. Lembaran telah berganti judul dan kisah. Meski hidup indah belum berbaik hati berpihak pada sisi yang diinginkan. Semangat dalam diri harus tetap dicanangkan. Ada nama dan wajah baru yang harus dipikirkan. Ada sosok hasi biologis yang harus dihantarkan menuju impian.
2 comments:
salam kenal..maaaf baru balas blogwalking
sabar ya..Tuhan sellau bersama orang orang yang sabar
Salam kenal juga mbak, matur nuwun sdh menyempatkan waktu untuk bewe di blogku ini..:)
Post a Comment