Tuesday, November 1, 2016

Omah Kayu Dan Paralayang #Wisata Kota Batu

Enjoy your life, fly to the sky

Omah kayu atau rumah kayu sudah sangat familiar bagi wisatawan domestik dari kota Surabaya dan sekitarnya. Apalagi wisata paralayangnya. Bagi yang ingin meningkatkan adrenalin, paralayang bisa menjadi pilihan selain buggy jumping pada umumnya. Bayangan ketika akan berkunjung ke sana adalah, rumah rumah berbentuk kayu, berada di hutan pinus, uadara dingin dan sejuk. Bisa duduk lama di situ sambil ngobrol ngalur ngidul bersama para dulur. Namun semua tak seindah yang saya bayangkan, tapi tetap tak mengurangi keseruannya. Sebagai mantan pecinta alam...tsaaah. Ini sebuah tantangan buat saya, secara usia tak lagi muda, stamina harus tetap bagus ketika jalanan menanjak lalu naik turun ketika masuk dalam area omah kayu.



Not Just tree house
Jalanan sepanjang masuk hutan menuju omah kayu yang bangunannya memakai arsitektur rumah burung di atas pohon (Menurut ane, Gan) lumayan sempit. Cukup muat badan satu orang saja. Tiket masuk sangat terjangkau, lima ribu perak saja. Tiket mobil masuk area juga cuma 5 ribu untuk satu mobil. 
Mari saya tunjukkan arah ke rumah kayu, semoga tak salah arah ya. Maklum saja, faktor U sering bikin keki kalau sudah penyakit lupanya keluar.

 Jalan setapak menuju ka atas rumah kayu


 This is it omah kayu


Omah kayu terletak di desa Songgokerto kec.Batu , kota Batu Jawa Timur. Dari arah Museum angkut, kita bisa belok kanan lurus saja ikuti jalan lurus saja. Gak usah khawatir kalau nyasar, omah kayu most populer di kota Batu. Semua orang yang kita tanyain ke mana arah pasti lokasinya, pasti dengan sukarela menunjukkan jalan. Melewati jalan yang hanya pas untuk satu mobil, jadi harus ekstra hati hati kalau nyetrir, sabar dan gantian bila berpapasan dengan mobil lain dari arah yang berbeda.


Dimusim liburan, area parkir tak lagi mencukupi. Sayangnya juga tak ada tukang parkir yang mengatur  kendaraan keluar masuk parkiran dengan baik. Jadi intinya, omah kayu belum optimal pengelolaannya. Padahal, wisata di sini memberikan 2 wisata. Yaitu omah kayu sendiri. Rumah berukuran sekitar 5x5 meter. adaptasi dari sarang burung di atas pohon dan paralayang. Paralayang memberikan rasa sensasi yang memicu adrenalin kita, yaitu terbang dengan terjun payung mengitari area kota Batu mulai dari desa songgokerto sampai wisata Songgoriti. Satu lagi yang sangat penting perlu diperhatikan, yaitu sarana toilet yang berada di atas area omah kayu paralayang. Toilet hanya ada di area bawah dekat dengan lahan parkir.


Serunya main terjun paralayang

Selain peningkatan wisata kota Batu sebagai peningkatan ekonomi daerah dengan menjual pesona alamnya, juga sebagai penggerak peningkatan ketenagakerjaan bagi generasi mudanya. Tarif paralayang pada hari libur sekitar 300 rb, terbang sekitar 15 menit sampai landasan. Ketika turun sampai landasan, akan ada tim yang akan menjemput kita untuk kembali naik ka atas area omah kayu paralayang. Impas dah dengan sensasi dan para tenaga penggerak wisata paralayang ini. Bagi yan tak punya tongsis untuk merekam momen ketika kita di atas awan, jangan khawatir tiket sudah termasuk penyewaan tongsis.



So, penasaran untuk berkunjung ke sana?? cuss  dah, siapin tenaga dan yang pasti dana travellingnya.

0 comments: