Thursday, November 27, 2014

Wisata Religi Menuju Peningkatan Ekonomi Melalui Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Indonesia, terbentang melintas di atas selat Madura yang menghubungkan antara kota Surabaya dan pulau Madura. Jembatan ini di resmikan oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009. Dibangunnya jembatan yang menghubungkan dua pulau yaitu pulau Jawa dan Madura ini bertujuan untuk meningkatkan ketertinggalan perekonomian masyarakat Madura. Memudahkan akses bagi para investor dan pelaku bisnis lainnya untuk berdatangan membangun pulau Madura dengan berbagai sumber daya alam dan manusianya.

Seiring berjalannya waktu ternyata dampak dari pembangunan jembatan suramadu tak banyak dirasakan oleh masyarakat pulau Madura, masih banyak warganya yang berdatangan ke kota Surabaya dan kota lainnya di Indonesia, untuk mencoba peruntungan meraih kehidupan ekonomi yang lebih baik. Bahkan, meskipun banyak lahan liar yang dipakai oleh para pedagang dari pulau Madura ini untuk membuka lapak mereka, dari pasar tradisional sampai pasar loak. Tak menghentikan secara penuh kegiatan mereka. Dengan alasan kota Surabaya perputaran perkonomian lebih cepat. Gairah perdagangna dinilai juga lebih menguntungkan. Tengok saja pasar loak Gembong Surabaya. Mayoritas pedagangnya adalah masyarakat Madura. Berkali kali digusur, beberapa hari kemudian akan menjamur.
Sebagai seorang yang memiliki darah keturunan dari suku Madura, ingin rasanya napak tilas untuk mencari nenek moyang leluhur keluarga kami. Namun sayangnya , pepatah jawa mengatakan kami telah  kepaten obor alias telah terputus silsilah keluarga kami. Hanya kisah kisah samar yang menggambarkan bagaimana nenek moyang kami yang tinggal di pinggir pantai. Hanya sekali Saya menjelajah pulau Madura, itupun hanya sebatas menyeberangi jembatan suramadu, berburu batik madura dan yang pasti berburu kuliner bebek goreng yang fenomenal itu.

Banyak hal yang bisa dii eksploitasi dari budaya dan kekayaan alam pulau ini. Dan, semua itu pasti akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat oreng medure (orang Madura) bila di kelola oleh pihak terkait ( Pemerintah daerah, masyarakat dan generasi mudanya ). Apalagi etos kerja keras orang madura sudah sangat terkenal. Hal ini akan menjadi motivasi terbesar mereka untuk meningkatkan pendapatan.

Menurut penilaian Saya, penduduk Madura adalah penduduk yang agamis. Penduduk yang taat kepada agamanya, pemimpin dan ulama di daerahnya. Banyak pondok pesantren yang tersebar di pulau ini. Hal ini layak dijadikan point penting bagi peningkatan eksisnya dan peningkatan perekonomian pulau Madura, yang tak hanya terkenal sebagai pulau garam.

1. Wisata Religi

Banyak negara muslim yang memiliki masjid dan pondok pesantren tak hanya digunakan sebagai tempat beribadah dan menimba ilmu, namun juga sebagai tempat wisata yang memiliki sejarah dan keunikan tersendiri sebagai nilai jual pariwisata.
Pun di pulau Madura, Pondok pesantren bukan hanya digunakan sebagai tempat menimba dan memperdalam ilmu agama bagi santriwan dan santriwatinya. Namun bisa juga digunakan sebagai tempat wisata religi. Dikota Bangkalan misalnya terdapat pondok pesantren Kyai Kholil. Saat ini menjadi pondok modern yang sangat bersejarah karena berusia lebih dari satu abad. Didirikan oleh Kyai Kholil pada tahun 1861 M. (sumber : :info data ).

Masjid Kyai Kholil, Mertajasah Bangkalan

Bukan hanya pondok pesantren kyai Kholil saja, ada banyak lagi pondok pesantren yang betebaran di Madura. Mulai dari ujung timur sampai barat. Di Pamekasan ada pondok pesantren Darul Ulum Batuanyar yang merupakan pesantren tertua di Madura (tahun 1787 M) yang didirikan oleh  KH. Itsbat bin Ishaq. Sedangkan di Sumenep ada pondok pesantren yang berdiri pada awal abad 20 yaitu pesantren Al Amien Prenduan, yang didirikan oleh kyai Chotib. Dari sinilah bisa dikembangkan wisata religi yang sarat makna. Para agen tour and travel menyediakan transportasi yang nyaman dan pemandu yang profesional dan sangat mengerti tentang sejarah berdirinya pondok pesantren yang ada di pulau Madura.

Pondok pesantren ini bisa menjadi rujukan para pencari ilmu agama dari berbagai negara. Belajar sejarah kebudayaan yang bernafaskan islam dan semangat untuk menjadi manusia yang lebih baik sesuai ajaran agama islam seperti yang telah dilakukan oleh para ulama islam Madura terdahulu. Tentunya ini harus dibarengi dengan itikad baik dan pikiran terbuka untuk menjadikan masyarakat Madura lebih baik dari berbagai pihak. Khususnya kaum ulama dan instansi terkait. Menjadi modern tidak harus menghilangkan sisi religius dan akar budaya bukan?. 

Membangun masjid yang bercirikan khas ornamen budaya Madura mungkin bisa menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemerintah daerah Madura. Apalagi jika dibangun tepat di ujung jembatan Suramadu ketika para penikmat sensasi melintasi jembatan suramadu telah sampai di tanah pulau garam. Karena sesampai di disana yang terlihat hanyalah para pedagang yang menjual pakaian khas orang Madura, kain batik dan penjual makanan.

2. Peningkatan perekonomian melalui sumber daya alam

Pulau Madura yang dikelilingi oleh pantai, menjadi daya tarik tersendiri. Pantainya yang masih bersih terbentang di sepanjang selatan pulau ini. Apalagi masih banyak pulau pulau kecil yang ada di seklilingnya, dan hampir tak pernah terekspos oleh media.


Pantai tersebut diatas sudah terkenal diantara para pelancong, namun masih jarang wisatawan yang datang menikmati keindahannya. Pengenalan lebih gencar melalui media sosial dan gerakan cinta Madura yang dilakukan oleh seluruh masyarakat pulau Madura sendiri. Bisa melalui diadakannya festival anak pantai. Ajak generasi muda, pelajar dan mahasiswa untuk mengisi acara sesuai bakat dan minat mereka. Acara bisa diisi dengan lomba olah raga voly pantai, pameran kesenian yang bebas tapi tak mangandung sara, dan pagelaran musik. Semua yang disukai oleh anak muda. Mengapa anak muda? karena generasi inilah yang lebih mampu membangkitkan semangat untuk membangun daerahnya. Tentu saja dengan dukungan positif dari  banyak pihak.

Bekerja sama dengan agen tour and travelling juga hotel berbintang yang ada di Surabaya bisa dijadikan alternatif lain untuk mengembangkan dan mendongkrak kunjungan wisatawan ke pulau Madura. Sehingga wisatawan bisa menjadikan alternatif kunjungan selanjutnya. Membuat paket wisata menarik dan promosi melalui event, pembagian leaflet dan promo di media sosial . Jadi pengunjung tak hanya penasaran untuk menengok wisata Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan

3.  Wisata kebudayaan dan Musik
Madura juga memiliki kebudayaan yang unik. Kerapan sapi sudah sangat terkenal, tinggal bagaimana menjadikan budaya ini sebagai ikonik di tiap daerah di pulau Madura. Dijadikan lomba secara profesional dan dikemas secara internasional. Kalau di darah lain ada carnival dengan mengetengahkan kostum unik. Madura boleh memperkenalkan eksotisnya para sapi berkostum unik saat musim lomba karapan sapi tiba. Para peternak sapi bisa sekreatif mungkin mempersolek sapi peliharaannya.  Dan para pengendali sapi memakai pakaian khas Madura yaitu pakaian Sakera.


Para pemain musik sorenan

Pasti menjadi sajian yang sangat menarik, apalagi kalau lomba ini diiringi dengan musik khas madura, yaitu musik Tong Tong dan musik Seronen yang rancak dan semarak.
Musik khas Madura ini sangat unik dan khas di telinga. Event besar dengan menampilkan sebuah festival atau pagelaran musik bisa diadakan setiap hari perayaan khusus dan juga sebagai opening visit to Madura Island. Tak ketinggalan juga festival kuliner dan jajanan khas Madura. Mulai dari Bebek goreng yang terkenal itu, sate Madura, sampai Soto daging.

Acara acara tersebut bisa di gelar secara berkala. Dibarengi dengan semangat anak muda dalam membuat perubahan yang lebih baik. Tetap religius dan tak beranjak dari kultur budayanya. Menggaet banyak pihak untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi masyarakatnya. Termasuk mengajak para blogger menuliskan tentang  sisi lain pulau ini yang bisa di gali lebih banyak.










2 comments:

Anonymous said...

Good luck ya mak :)
Aku skip dulu yang ini.

Jaraaaang ke Madura :))

Unknown said...

Thanx atas kunjungannya mak Nurul..:)