Kapan terakhir kamu mengucapkan kata istighfar?, minggu lalu mungkin? atau beberapa jam lalu seusai kamu ngegosipin artis terpanas berinisial NM itu?, atau tanpa sengaja ngeliat orang pakai baju yang gak banget di dalam angkot, trus sedikit nyinyirin sama temen sebelah kita, bahkan tanpa kita sadari dalam hati kita bilang "ih..bajunya kok begini begitu sih. ..bla bla..bla.. Lalu nyadar kalau yang kita lakukan adalah sesusatu yang mengakibatkan terciptanya sebiah dosa. Lalu dari bibir kita mengucapkan astaghfirullahaladzim.
Kalau diitung itung banyak juga ya dosa yang tanpa sengaja kita
lakukan setiap saat. Hal hal kecil kita komentari. Dan parahnya,
komentar kita lebih sering cenderung negatif daripada positifnya. Apalagi emak emak kalau
lagi pada ngumpul. Haduuh...pasti ada aja yang diomongin dan
dinyinyirin. #liat diri di cermin..
Istighfar (Arab: إستغفار, Istiġfār) atau
Astaghfirullah (أستغفر الله ʾastaġfiru l-lāh) adalah tindakan meminta
maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam.
“Astaghfirullah hal adzim”, artinya “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”. Maka, Allah menurunkan firmanNya:
إِنَّا
فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (2
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,” (QS. Al Fath : 1-2)
Ayat tersebut di atas sebagai pengingat bagi kita untuk senantiasa beristighfar, karena sebagai manusia, kita tak pernah luput dari yang namanya dosa. Hendaklah kita beristighfar memohon ampunan dari Allah swt. Allah maha pengampun, meskipun seluas samudera dosa hambaNya. Namun dengan catatan, permohonan ampunan itu bersifat kesungguhan, tulus dari hati paling dalam, dan tak mengulangi kesalahan yang sama. Nabi Muhammad saw saja, yang dijamin akan masuk surga melalui pintu manapun yang beliau mau, beliau tak pernah berhenti beristighfar dan bertobat memohon pengampunan dari Allah.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“
Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“
Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah
karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Tahukah kita, bahwa istighfar tak hanya sebagai upaya permohonan pengampunan dosa dari Tuhan. Ada banyak kebaikan di dalamnya. Ini baru saya ketahui setelah akhir pekan lalu mendengarkan tausyiah dari sebuah stasiun tv lokal, yang tanpa sengaja saya membuka cannelnya.
Subhanallah..maha suci Allah dengan segala firmanNya. Sempat terharu, betapa banyak manfaat dan pengaruh dalam kehidupan saya sejak mendzawamkan berdzikir istighfar dalam setiap kesempatan. Hal itu saya lakukan bukan hanya karena berkaca pada diri bahwa begitu banyak dosa yang sudah saya lakukan di masa lalu, sekarang dan mungkin masa datang. Saya hanya manusia biasa, bukan juga perempuan sholehah. Hati saya juga tak sebening kaca. Hati saya juga sering rusuh ketika masalah datang tanpa henti. Tak ingn kematian yang datang menjemput tanpa permisi dan kepergian saya menanggung banyaknya dosa. Pengharapan saya cuma satu, Tuhan berkenan mengampuni segala dosa sebelum maut datang menjemput.
Diantara banyak kebaikan dari istighfar adalah mendatangkan rejeki. Maka tak perlu kita berupaya menggandakan rejeki kepada dukun atau pada Dimas Kanjeng seperti yang tengah ngehits akhir akhir ini. Beristighfarlah, seperti dalam firman Allah...
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2)
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ
لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
“
Dan barangsiapa yang bertakwa
kepada Allah niscaya Allah akan menjadikannya untuknya jalan keluar dan
Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan
barangsiapa berserah diri kepada Allah semata niscaya Allah akan
mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya. Dan Allah
telah menetapkan ketentuan atas segala sesuatu.” (
QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3)
Apabila diri sering kita bersihkan dari dosa dengan istighfar, maka rejeki akan datang dengan sendirinya. Hati dan jiwa yang bersih akan banyak menimbulkan kebaikan. Rejeki tak berarti dalam bentuk materi saja, kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan juga bagian dari rejekiNya. Jangan lupa. letika rejeki kita telah berlipat, rutinkan juga untuk bersedekah. Walaupun kita dalam kesulitan sekalipun. Berupa uangkah? tidak selalu, anda menghadirkan senyum ketuliusanpun adalah sebuah sedekah. Namun bila sedekah kita berikan pada saudara kita yang tidak mempu , Allah akan menggandakan rejeki kita.
0 comments:
Post a Comment